Pekan terakhir tahun 2023, hampir seluruh indeks-indeks saham dan indeks pendapatan tetap indonesia serta indeks saham global mengalami penguatan.

Dalam pekan pendek dengan tiga hari bursa ini, Indeks Harga Saham Gabungan tutup menguat 0.49% pada nilai 7,272.797. Investor asing mentransaksikan pembelian saham dengan nilai Rp 1.45 triliun pekan ini sehingga sejak awal hahun ini telah mencatat penjualan bersih senilai 7.62 triliun rupiah. 

Semua kecuali dua sektor IHSG mencatatkan pertumbuhan dengan kinerja terbaik terjadi pada sektor Properti & Real Estat yang naik 2.25%, keudian Sektor Barang Konsumen Non-Primer tumbuh 1.63%, Sektor Barang Konsumen Primer menguat sebesar 1.62% kemudian Sektor Teknologi naik 1.62%, Sektor Kesehatan naik 1.11% , Sektor Perindustrian tumbuh 1.04%, Sektor Keuangan naik 1.04%, Sektor Energi mengalami pertumbuhan sebesar 0.16%, dan Sektor Transportasi & Logistik juga menguat tipis 0.07%. Indeks-indeks saham global yang kami pantau secara serentak mengalami pertumbuhan positif dimana penguatan terbesar terjadi pada Indeks Hangseng (Hong Kong) dengan tingkat kenaikan sebesar 4.33%, kemudian, STI (Singapura) naik 3.18% dan Kospi (Korea Selatan) naik 2.15%.

Indeks Obligasi dan Sukuk  Indonesia memiliki kinerja positif, dimana Indobex Composite naik 0.28% atau sebesar 1.06 poin dan tutup di nilai 374.614, lalu Indobex Government juga turun tumbuh sebesar 0.28% atau sebesar 1.04 poin dan tutup di nilai 366.603, dan Indobex Corporate menguat 0.28% atau sebesar 1.16 poin dan tutup di nilai 422.777. Perubahan posisi kepemilikan SBN oleh nasabah asing berdasarkan data DJPPR antara hari Kamis, 21 Desember 2023 dan Kamis, 28 Desember 2023 terdapat kenaikan kepemilikan asing pada SUN sebesar Rp. 430 miliar, sementara terhadap SBSN nasabah asing terjadi penurunan kepemilikan kepemilikan sebesar Rp. 1.38 triliun sehingga secara total kepemilikan nasabah asing terhadap SBN berkurang sebesar Rp. 950 miliar.